Seni Meracik Obat
Ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat. Ada anggapan bahwa ilmu ini mengandung sedikit kesenian, maka dapat dikatakan bahwa ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari seni meracik obat (art of drug compounding), terutama ditujukan untuk melayani resep dari dokter.
Penyediaan obat-obatan disini mengandung arti pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan dari bahan obat-obatan. Melihat ruang lingkup dunia farmasi yang cukup luas, maka mudah dipahami bahwa ilmu resep tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerja sama yang baik dengan cabang ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi dan farmakologi.
• Memenuhi kebutuhan obat-obatan yang aman dan bermutu.
• Pengaturan dan pengawasan distribusi obat-obatan yang beredar di masyarakat.
• Meningkatkan peranan dalam bidang penyelidikan dan pengembangan obat-obatan.
Mempelajari resep berarti mempelajari penyediaan obat-obatan untuk kebutuhan si sakit. Seseorang akan sakit bila mendapatkan serangan dari bibit penyakit, sedangkan bibit tersebut telah ada semenjak diturunkannya manusia pertama.
Kata "Ars Praescribendi" berasal dari Bahasa Latin katanya menurut pengertian harfiah adalah seni meracik obat. Bahkan organisasi kemahasiswaan farmasi ITB berani menamakan dirinya "Ars Praeparandi", yang artinya katanya yaa seni meracik obat itu dengan pemberian simbol Mata Uza yang katanya juga (red. maklum baru sedikit ilmunya) penggambaran Dewa Pengobatan Bangsa Mesir Kuno?? (red. bener gak ya, klo salah mohon dikoreksi). Prof. Nanizar Zaman Yoenoes juga menulis bukunya dengan judul yang sama Ars Prescribendi, Resep Yang Rasional yang menginspirasi untuk mengangkat judul yang sama, karena kebutuhan akan referensi meracik obat.
Nah dalam blog ini saya akan coba membahas bagaimana sebenarnya "Ars Praescribendi" seni meracik obat tersebut. Mudah-mudahan dapat membantu rekan sejawat yang berkecimpung dalam dunia kesehatan, dokter, farmasis, asisten apoteker, mahasiswa kedokteran, mahasiswa farmasi, siswa sekolah asisten apoteker, dan rekan-rekan peminat dalam dunia kefarmasian.
0 comments:
Posting Komentar